ALISSA WAHID, PUTRI GUS DUR HADIRI SARESEHAN LINTAS IMAN DI BOROBUDUR


Created At : 2017-06-23 18:09:14 Oleh : Berita / Artikel Dibaca : 131
Alisa Wahid, Koordinator Jaringan Gusdurian hadir di Borobudur sebagai narasumber dalam saresehan berjudul Njaga Pancasila Njunjung Kamanungsan, Sabtu (16/6/2017). Saresehan tersebut diselenggarakan di Kampung Dolanan Anak Nusantara milik Abet Nugroho, berlokasi di Dusun Sodongan, Bumiharjo, Borobudur, Magelang. 
foto bareng allisa wahid

Acara ini berlangsung dari pukul 21.00 sd. 00.30 WIB. juga dimeriahkan dengan tampilan standup comedy, Gejog Lesung Nglaras Ati dari Muntlan, tari Prajurit Soreng dan dolanan anak. 

Hadir dalam acara tersebut :
KH. Sahid Asrori Pengasuh Ponpes Roudhotul Thullab Tempuran.
Alissa Wahid Kordinator jaringan Gusdurian.
Romo Martomo Tokoh FKUB Kab.Magelabg
Gus Latif dari Kajoran.
Kapolres Magelang AKBP Hendarsono. S.I.K SH.M .Hum.
Dandim 0705 Magelang Letkol If Hendra Purwanasari.
Kabag Ops Polres Magelang.
Kabag Sumda polres Magelang.
Kabag Ren Polres Magelang
Kasat IK Polres Magelang
Para Kapolsek Jajaran Res Magelang.
Camat Borobudur Bpk Nanda Cahyadi.
Danramil Borobudur.
Kapolsek Borobudur.
Kades Bumiharjo.
Pendeta Munelman dari Salaman.
Anggota Dewan Fraksi PPP Bpk Mujadin Putumurja.
Wakil ketua DPRD Bpk Yoga Susaptoyono.

Mengawali saresehan semua yang hadir malam itu bersama-sama menyanyikan lagu Indonesia Raya.

Berikut adalah isi pemikiran, pendapat dan tanggapan dari beberapa peserta saresehan yang berhasil kami catat :

# Dalam pidato sambutannya, Abet Nugroho selaku tuan rumah menjelaskan bahwa saresehan kebangsaan ini adalah saresehan lintas iman putaran ke 4 yang diselenggarakan oleh Jamaah Kopdariyah. 
Jamaah Kopdariyah adalah suatu wadah untuk menjaga kerukunan antar umat beragama.
“Malam hari ini kita bukan siapa-siapa tapi kita adalah Indonesia. Walaupun berbeda dalam beragama. Terimakasih atas kehadiran dari lintas iman dari Islam, Katholik, Kristen, Budha dan Hindu. Semuanya adalah Indonesia.” jelas Abet.

# Dandim 0705 Magelang
“Seiring perkembangan jaman  kalangan generasi muda  mulai melupakan Pancasila. Kita perlu ingatkan lagi betapa pentingnya amalan yang terkandung dalam butir-butir Pancasila tersebut karena di Magelang ini ada potensi Intoleransi.”

# Kapolres Magelang
“NKRI adalah harga mati demi Nusantara yang bermacam macam agama. Ada sepanduk yang menyatakan Intoleransi yang menyinggung etnis. Ada kelompok lagi yang mengatasnamakan Islam akhirnya mereka kita tertibkan. Kita ingin Magelang guyub rukun dan damai. Kalau ada yang mengatakan kriminalisasi ulama itu tidak benar kita (Polri) tidak pernah melakukan kriminalisasi kepada ulama.”

# Kyai Labib dari Tempuran
“Kasihilah yang ada di bumi niscaya yang diatas akan mengasihi kita. Marilah kita  jangan sampai lupa pada Tuhan karena nantinya kita akan kembali padaNya.”

# Tanggapan Tanto Mendut tokoh Budayawan : 
“Sampai 63 tahun ini saya paling takut untuk menjelaskan Tuhan.” Tanto menambahkan,  “Kalau ingat Jawa itu paling Rahmatan lil ngalamin.”

# Sambutan Gus Sahid :
“Saya sangat bersyukur malam ini saya bisa bertemu dengan jemaah Kopdariyah.”
“Seluruh nabi itu hakekatnya menghargai kemanusiaan dan mengajarkan rasa kemanusiaan. Kalau sekarang terjadi keonaran di mana-mana intinya sudah tidak nenghargai kemanusiaan.”
“Makluk yang paling berbeda adalah hanya  laki-laki dan perempuan, kita berharap adanya jamaah Kopdariyah ini akan tercipta saling menghargai dan saling menghormati.”
“Manusia kalau telah kehilangan kemanusian bisa melebihi iblis dan setan”
“Tidak ada ajaran Islam yang mengedepankan kekerasan dan tidak ada Islam yang tidak mengajarkan kebaikan, Islam nengajarkan kebaikan dan kemanusiaan.”
“Orang yang berbuat baik itu karena kebutuhan nanusia , dan surga neraka itu adalah hak Allah dan kita sebagai umatnya hanya bisa meminta dan memohon.”

bannernya
# Alissa Qotrunnada Munawaroh, intinya :
“Kalau saya melihat Indonesia malam ini sangat bahagia, tapi kalau pergi ke Jakarta itu akan kembali menjadikan stress. Kalau di seluruh  nusantara kondisinya seperti ini maka bangsa  kita akan terlihat Indonesianya dan menjadi Indonesia yang sebenarnya. Kenapa di makam Gus Dur itu banyak yang pada datang? Karena Gus Dur itu adalah orang yang bisa memanusiakan manusia.”

Selanjutnya Alisa menambahkan, “Kita sekarang ini yang sulit bagaimana bisa berusaha memanusiakan manusia. Kita hidup ini dimana tempat akan menjadi beragam dan pertukaran budaya dan pertukaran hidup itulah era globalisasi akan tetapi dengan perkembangan itu ada kelompok yang merasa terusik.”

Alissa kemudian menasihatkan : “Kita harus memelihara 3 ukuwa. Ini adalah ajaran yang diwariskan kepada kita.; 1. Ukhuwah islamiyah / saudara se agama, 2. Ukhuwah wattoniyah  / nasionalisme. 3. Ukhuwah Bashariyah / kemanusiaan.” 

Putri mantan RI 1 tersebut juga mengatakan : “Kita kadang-kadang melupakan yang hakiki sehingga kita keluar dari rasa kemanusiaan itu sendiri. Justru tugas kita yang sekarang ini bagaimana kita bisa memanusiakan manusia itulah tugas yang paling berat itu yang sangat dibutuhkan pada saat sekarang ini untuk menjadikan Indonesia yang aman  tenteram dan  damai.”

GALERI FOTO

Agenda

Upacara HUT RI ke-78 Tingkat Kecamatan Borobudur
Kamis, 17 Agustus 2023